Pada hari Minggu, tanggal 22 Juni 2025, telah dilaksanakan kegiatan bertajuk "Pasar Jadul" yang bertempat di halaman Sor Pinus Bumi Perkemahan Gendingan (BPG), Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah desa dalam rangka pelestarian budaya lokal sekaligus mendukung pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal. 

Pasar Jadul mengusung konsep tradisional dengan nuansa tempo dulu, di mana seluruh elemen kegiatan didesain sedemikian rupa agar menghadirkan suasana pasar rakyat khas zaman dahulu. Mulai dari desain stan penjual, pakaian tradisional yang dikenakan pedagang yaitu Baju Lurik, hingga penyajian makanan, semuanya disesuaikan untuk memberikan pengalaman autentik kepada para pengunjung.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Desa Sidorejo, dengan sambutan hangat dari perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya dan warisan kuliner yang harus terus dijaga oleh generasi muda. Beliau juga menyampaikan harapannya agar Pasar Jadul bisa menjadi agenda rutin dan menjadi daya tarik wisata unggulan di Desa Sidorejo.

Kegiatan Pasar Jadul diikuti oleh berbagai pelaku UMKM lokal dan warga desa yang menjajakan beragam kuliner tradisional khas daerah, seperti dawet, cenil, gethuk, sompil, jenang, dan aneka jajanan pasar lainnya. Tidak hanya sekadar tempat berjualan, pasar ini juga menjadi ruang interaksi sosial dan promosi budaya bagi masyarakat. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Desa Sidorejo, tetapi juga dari desa-desa sekitar yang turut memeriahkan acara dengan antusiasme tinggi.

Suasana pasar yang hangat dan meriah semakin terasa dengan adanya iringan musik tradisional dan dekorasi khas pedesaan, yang menambah nilai estetika dan keaslian suasana. Banyak pengunjung yang mengabadikan momen dengan berswafoto di sudut-sudut pasar yang dibuat instagramable namun tetap berpadu dengan nuansa tradisional.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal, serta adanya peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan berbasis potensi desa. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi penguatan identitas budaya dan pengembangan potensi pariwisata berbasis masyarakat (community-based tourism).

Kegiatan Pasar Jadul ditutup pada sore hari dalam suasana penuh kegembiraan dan kebersamaan. Keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat, pemerintah desa, serta kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi.